Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi yang semakin masif, kemudian ditopang oleh infrastruktur teknologi internet dan komunikasi yang semakin berkembang dapat mewadahi banyaknya toko-toko online dan marketplace besar untuk merampung pasar lokal dan juga pasar internasional.
Di Indonesia sendiri, saat ini sudah ada dua raksasa teknologi yang kini bersaing apple to apple yaitu Tokopedia dan Shopee yang merupakan pengembang infrastruktur belanja daring paling termutakhir di Indonesia. Walaupun masih banyak lagi marketplace lainnya seperti JD.ID, Bukalapak, Lazada, dan juga BliBli. Tetap saja, pasar terbesar masih diraih oleh Tokopedia dan Shopee yang kini bersaing dalam memperebutkan atau mempertahankan posisi pertama.
Nah, tentu saja dengan semakin meleknya orang-orang Indonesia terhadap teknologi membuat pangsa pasar ecommerce semakin besar di kemudian hari. Sebagai seorang entrepreneur atau pengusaha, kamu pastinya ingin untuk tetap eksis dalam tren dunia bisnis dengan cara mulai merambahkan eksposur ke marketplace seperti Tokopedia dan Shopee.
Namun kamu masih bingung karena pada saat ini dua marketplace tersebut mempunyai pangsa pasar yang besar, peluang untuk bersaing secara sehat di kedua platform ecommerce tersebut seperti apa ya? Dan bagaimana caranya untuk merencanakan strategi pemasaran efektif yang membantu kamu meningkatkan penjualan karena potensi pasar yang menjangkau luas hingga ke seluruh Indonesia.
Tokopedia: Merajai Pangsa Pasar Indonesia
Berdasarkan warta dari LPEM FEB UI, dijelaskan bahwa “dari hasil riset kami, populasi pengguna Tokopedia menyatakan bahwa Tokopedia membuat harga 21% lebih murah. Tidak hanya itu, Tokopedia juga membuat 79% pembeli menjadi lebih paham tentang investasi produk digital.
Melalui diskusi publik bertajuk Dampak Tokopedia terhadap Perekonomian Indonesia yang dihadiri oleh William Tanuwijaya (Co-Founder Tokopedia), Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI), dan sederet panelis lainnya yang juga merupakan ekonom senior turut serta dalam membicarakan di ruang publik bagaimana pangsa pasar di Tokopedia dan bagaimana Tokopedia sebagai produk startup ecommerce unicorn karya anak bangsa membantu jutaan orang lebih terhubung.
Data pengguna Tokopedia sayangnya bukan merupakan konsumsi publik dan tidak dapat diperoleh secara sempurna oleh min Ribrick, namun kami telah mengumpulkan ragam sumber bahasan dari jurnal-jurnal ilmiah.
Pertama, Tokopedia adalah platform ecommerce yang sudah berdiri sejak tahun 2009 dan kini telah merger dengan Gojek menjadi startup unicorn terbesar karya anak bangsa alias made in Indonesia. Dengan lamanya bertengger, dan tiap tahunnya jumlah orang yang melek terhadap teknologi semakin tinggi, tentu saja pangsa pasar untuk Tokopedia pun semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Perdagangan secara elektronik semakin menggeliat di tahun 2020 dengan adanya pandemi COVID-19 membuat orang-orang semakin banyak berdiam diri di rumah, kemudian melakukan pekerjaan dari rumah (WFH), dan tentunya berbelanja dari rumah melalui platform ecommerce yang ada seperti Tokopedia.
Bagaimana cara Tokopedia menggaet pasar yang cukup besar ini tentu saja dengan strategi pemasaran yang baik, mulai dari mengajak kolaborasi bersama artis dan grup band papan atas asal Korea Selatan seperti BTS, Red Velvet, dan masih banyak lagi. Kemudian menggandeng artis-artis lokal yang mempunyai nama besar dan kredibilitas tinggi. Dengan modal ventura yang sudah banyak dikucurkan untuk pemasaran dalam mencari pengguna baru dan mempertahankan pengguna tersebut (retainer), tidak heran bahwa saat ini Tokopedia masih merajai pasar Indonesia.
Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut bagaimana Tokopedia bisa berkembang sangat pesat. Kalau menurut min Ribrick ya, Tokopedia itu dari segi tampilan UI atau tampilan antarmukanya sangat efisien, tidak makan tempat, dan enak dipandang saja. Perpaduan warna hijau dan putih tidak bikin mata menjadi jenuh atau sakit karena identik dengan pemandangan alam. Tapi memang benar lho, ada jurnalnya yang menyebut bahwa melihat hal-hal berwarna hijau sepreti melihat pepohonan, dedaunan, hutan, dll., dapat membantu kamu untuk melihat lebih baik karena spektrum warna hijau yang berada di 550 nanometer dan meningkatkan gaya hidup sehat serta rileksasi pikiran, ini semua berdasarkan riset Brigham and Women’s Hospital and Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Sayang seribu sayang nih guys, Tokopedia pernah mengalami musibah kebocoran data 91 juta penggunanya, dan tentu saja dalam etika bisnis ini adalah hal amoral yang perlu ditindaklanjuti dan pihak Tokopedia harus memberikan kompensasi. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian lebih lanjut mengenai bentuk retribusi, hanya CEO Tokopedia, William Tanuwijaya yang menyampaikan bahwa pihaknya mengupayakan agar tidak terjadi ke depannya dan mengundang badan siber dan sekuritas pengamanan untuk infrastruktur Tokopedia melalui pihak ketiga yang memang spesialisasi dalam pengamanan data.
Shopee berada di urutan ke-2, tapi pasar fashionnya terlalu tinggi dibanding Tokped
Walaupun Tokopedia masih terlalu tangguh untuk bisa Shopee kejar, pada kenyataannya ada beberapa hal yang dapat kita apresiasi. Mulai dari harga untuk beberapa barang masih murah bila dibandingkan Tokopedia dan merupakan salah satu pelopor sistem COD termutakhir dan terdiversifikasi. Jadi, sebelum sistem COD ada di Tokopedia, sebenarnya Shopee itu udah ada lebih dulu dengan dukungan startup unicorn J&T (jasa logistik), mimin tahu karena sering banget update perkembangan raksasa dua ecommerce ini.
Kenyataan paling pahit adalah bahwa Shopee bukan merupakan karya anak bangsa melainkan salah satu bagian anak perusahaan di bawah naungan Sea Group dari Singapura. Walaupun telah membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang di Indonesia, tetap saja kalau bisa sih kita terus support proyek karya anak bangsa ya guys. Kalau ekonomi Indonesia berkembang, otomatis seluruh rakyatnya juga kebagian lho dari semisal kenaikan upah, kenaikan jenjang karier, peluang dan kesempatan yang semakin terbuka luas.
Tapi balik lagi ke topik, pasar fashion di Shopee itu sangat tinggi sekali. Bisa dibilang fashion itu sudah menjadi darah daging dari Shopee itu sendiri. Bahkan kampanye terbaru Shopee saja merayakan 3.3 Fashion Sale yang mana tajuk mereka itu bertujuan membantu pasar fashion di Indonesia semakin berkembang.
Keunggulan lainnya dari Shopee adalah karena berada di bawah naungan perusahaan besar Sea Group, Shopee sudah menawarkan sistem terintegrasi peminjaman modal dan pembayaran yang bisa dilakukan di kemudian hari (Paylater dan SPinjam). Paylater dari Shopee jujur saja menurut min Ribrick sangat membantu karena bunganya lebih rendah bila dibandingkan dengan kompetitornya Kredivo dan Indodana, dan sederet perusahaan fintech lainnya. Kalau di Tokopedia paylaternya pakai Kredivo, Home Credit, atau pake kartu kredit, jadi agak males aja gitu karena bunganya lebih tinggi dibanding SPay Later.
Tokopedia untuk menengah ke atas dan Shopee untuk menengah ke bawah
Ini murni hasil riset min Ribrick ya guys, dengan mencoba untuk berjualan produk dan jasa terkait teknologi, alat komunikasi, ponsel pintar, dan produk furnitur atau perabot rumah tangga. Min Ribrick coba komparasikan bagaimana caranya berjualan efektif di Tokopedia dan Shopee untuk memaksimalkan potensi reach dan konversi penjualan dari iklan integrasi (TopAds dan Shopee Ads).
Strategi berjulaan di Tokopedia dan Shopee
Pertama, melakukan setup akun di kedua platform dan melakukan KYC untuk memudahkan buka toko online di platform ecommerce raksasa tersebut. Nama tokonya ya seadanya dan dibuat generik seperti orang-orang “99 Store”,“Anonim Gadget”, dan masih banyak yang lainnya.
Kedua, tambahkan produk sebanyak mungkin di kedua platform tersebut. Ibarat kata kita membuka toko online itu seperti membuka warung sembako guys, semakin banyak barang semakin terlihat ramai dan mengundang antimo pembeli untuk semakin membeli produk-produk yang ada di etalase.
Ketiga, bergabung dalam program untuk seller yakni Power Merchant Pro untuk Tokopedia dan Star Seller untuk Shopee. Program ini ditujukan khusus untuk seller yang memang serius dalam berdagang secara daring dengan menawarkan visiblitas tinggi kepada para pengguna, meningkatkan trust atau kepercayaan, dan meningkatkan reach untuk produk-produk yang kamu tawarkan. Kamu dapat apply untuk dukungan ini setelah memenuhi threshold atau ambang batas tertentu seperti jumlah order terselesaikan, jumlah omset bulanan, dll.
Keempat, gunakan sistem terintegrasi kampanye iklan berbayar (paid ads) untuk promosi produk dan menyebarluaskan reach hingga ke seluruh Indonesia. Kamu bisa mengenal lebih lanjut mengenai TopAds dan Shopee Ads setelah terjun langsung ke platform tersebut sebagai seller. Tujuan menggunakan iklan ini sangat penting sekali, sebab berdasarkan pengalaman min Ribrick sendiri, berjualan tanpa iklan di kedua platform tersebut sangat sulit untuk menggaet pembeli, kecuali toko kamu memang harga produknya paling murah atau lagi hoki.
Pilih Tokopedia atau Shopee
Pertama, Tokopedia lebih terfokuskan target penggunanya adalah kalangan menengah ke atas. Jujur saja, jualan barang mahal di Tokopedia lebih mudah laku dibandingkan berjualan di Shopee. Misalnya saja, berjualan furnitur untuk home office seperti meja, kursi kerja, dan lainnya lebih laku di Tokopedia.
Kedua, kalau kamu berjualan fashion lebih baik fokus berjualan dan menggunakan iklan di Shopee saja. Kenapa? Pangsa pasar fashion sangat tinggi di kalangan pengguna Shopee, tapi banyak juga saingan yang menawarkan fashion dengan harga lebih murah. Sebenarnya tinggal bagaimana optimalisasi kamu untuk membenahi dan restrukturisasi strategi pemasaran yang baik di kedua platform tersebut.
Ketiga, biaya layanan Shopee sangat mahal dibandingkan Tokopedia. Jujur saja, biaya layanan dari Shopee untuk program star seller atau non-star seller itu sangat mahal, bisa mencapai 7,3%. Berbeda dengan Tokopedia, Power Merchant Pro hanya ditagih 1,5% per setiap produk yang terjual. Jadi, kalau kamu jualan di Shopee harus siap naikin harga ya guys, apalagi persaingan ketat, semua orang berlomba-lomba “memurahkan” suatu produk.
sumber:
Bisnis e-Commerce Menggeliat, Tokopedia Rajai Pasar Asia Tenggara — Teknologi Bisnis.com
4 reasons why you need the color green (ameritasinsight.com)
Peta Persaingan E-Commerce di Indonesia — Infografik Katadata.co.id
Riset Ini Sebut Tokopedia Masih Terlalu Tangguh Bagi Shopee (cnbcindonesia.com)
Analisis Kasus Kebocoran Data Pengguna Tokopedia dari Sudut Pandang Etika Bisnis | kumparan.com