Dewasa sekarang ini, menjadi pengusaha adalah salah satu lini profesi yang diidamkan oleh banyak orang, selain karena fleksibilitasnya dalam mengatur waktu, tapi juga tantangan-tantangan yang terlibat dapat membuat para entrepreneur semakin berkembang dengan pesat. Apalagi peluang omset yang tinggi juga akan dibarengin bersamaan dengan profit yang tinggi juga, oleh karena itulah banyak orang ingin menjadi pengusaha dan berbisnis.

(The Coach Space/Pexels)

Permasalahannya adalah bisnis bukan untuk semua orang, ada orang yang memang takdirnya bukan berbisnis dan tidak cocok kemudian akhirnya menyerah, ada juga pebisnis atau pengusaha yang sama sekali tidak menyerah jatuh bangun terus dilalui. Karakteristik dari sifat berwirausaha tiap orang memang berbeda-beda, namun yang perlu kamu tanamkan adalah menjadi pengusaha tidak selamanya enak. Berikut ini min Ribrick akan menjelaskan beberapa permasalahan yang harus kamu hadapi ketika kamu mempunyai bisnis ataupun usaha lainnya baik itu berskala Perseroan Terbatas (PT) maupun berbentuk CV atau tanpa badan usaha sama sekali.

Menyiapkan Legalitas

Kamu sudah menjalankan bisnis dan kamu ingin bisnis kamu terus berkembang pesat. Apalagi jika garis bisnis kamu adalah makanan dan minuman, pastinya untuk bisa berkembang ke skala regional maupun nasional kamu harus ekspansi banyak cabang di seluruh Indonesia, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dll. Kamu tidak akan bisa langsung sat set sat set buka banyak cabang, pasti ada legalitas yang harus dipersiapkan apalagi pengelolaan manajemen karyawan dan gerai cabang.

Legalitas itu penting karena menjadi akar dari berusaha sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia ya gengs, kalau ada apa-apa nantinya kamu akan mendapatkan bantuan ataupun pertolongan hukum. Dan kamu juga bisa mendaftarkan hak merk sehingga karya bisnis kamu tidak akan dijiplak oleh orang lain. Oleh karena itulah penting sekali bagi tiap entrepreneur untuk mendaftarkan legalitas usahanya entah itu PT, CV, UD, yang terpenting ada seberkas surat yang bisa melindungi kekuatan hukum bisnis kamu.

Nah, permasalahan yang sering terjadi adalah after-positioning, kaya tadi kamu punya bisnis makanan dan minuman kemudian banyak cabangnya nanti akan sulit diurus. Itulah mengapa kamu memerlukan software manajemen operasional bisnis yang dapat dibuat oleh kami, PT Ribrick Teknologi Utama. Kami akan siap membantu proses bisnis kamu sampai bisa berkembang dengan baik dan bisa berekspansi lebih banyak lagi.

Jatuh Bangun itu Biasa, tapi Jatuh Bangun dan Bangkit itu Luar Biasa

Di dunia usaha atau bisnis itu memang sudah biasa yang namanya profit dan rugi, itu sudah menjadi risiko terbesar menjadi pengusaha. Apabila mental kamu belum siap, misalnya rugi ratusan ribu sampai jutaan saja kamu sudah mengeluh, lebih baik tinggalkan dunia usaha.

Min Ribrick saja kenal dengan owner salah satu pabrik saos di Indonesia, dia pernah cerita mengenai kerugiannya yang sampai 2 miliar akibat kesalahan pihak purchasing dalam membeli cabai yang tidak berkualitas. Kalau min Ribrick rugi 2 miliar itu udah pasti keringat dingin sih, tapi hebatnya memang mental para pengusaha yang termasuk bos besar perusahaan itu sangat kuat. Ketika dihadapi dengan kerugian, mereka menghadapinya dengan sabar dan menunggu momen bagaimana agar bisa rebound atau bangkit kembali.

Itulah yang harus kamu terapkan ke dalam pikiran atau bahasa kerennya mindset, biar kamu juga harus siap menerima jatuh bangun. Ingat bahwa bisnis tidak akan selamanya merugi, kecuali kamu menjalankan bisnis tersebut tidak serius. Akan ada momen bersinarnya bagi bisnis kamu untuk mendapatkan ‘kue’ dalam pangsa pasar yang ada. Pengembangan bisnis membutuhkan rencana yang sangat matang dan ketelitian dalam mengelola keuangan, jangan sampai kamu malah kehabisan modal duluan tetapi belum ada kas atau aliran masuk.

Melakukan Restrukturisasi

Ini memang tahapan yang sangat sulit bagi para pebisnis dan juga HRD. Di perusahaan dan bisnis manapun pasti ada saja karyawan yang kerjanya tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi kamu, atau mereka tidak terfokus pada perkembangan bisnis bersama tetapi hanya menginginkan gaji butanya saja. Oleh karena itu, perlu dilakukan restruktrurisasi biar kamu tidak terus-terusan loss merekrut orang yang salah, walaupun agak berat di awalnya karena terkait dengan emosional dan empati, ingat bahwa sebagai pebisnis kamu harus tetap siap dan bersikap tegas.