Mungkin nama Alibaba tidak asing lagi kita dengar, dimana saat ini Alibaba menjadi salah satu e-commerce yang perannya membawakan pengaruh dalam industri e-commerce secara global. Namun, seperti beberapa cerita dari kesuksesan industri lainnya, dulu Alibaba juga mendapat berbagai tantangan dan perjalanan yang sangat berat sebelum bisa menjadi perusahaan publik dan profit seperti sekarang ini. Nah, untuk penjelasan lanjut berikut pelajaran berharga yang dapat dipelajari di balik suksesnya Alibaba:



Gagal Bukanlah Akhir dari Segalanya

Ya, ini adalah salah satu tahapan yang sulit karena kegagalan itu pasti datang dan tidak bisa dihindari, tapi apa yang harus dilakukan sebagai pengusaha? Terus belajar, beradaptasi, dan melihat peluang-peluang yang datang agar bisa mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Perintis Alibaba, Jack Ma tidak pernah peduli terhadap kegagalan akan menghancurkan seluruh hidupnya, tapi ia yakin bahwa tahapan gagal itu perlu sebelum mencapai puncak kesuksesan. Dulu Jack Ma juga pernah gagal saat mendirikan beberapa bisnis lain, seperti ChinaPages. Dia juga kan bercerita pernah ditolak berkali-kali oleh investor, penolakan sudah seperti makanan sehari-hari buat dia.


Dan, bagi kita, kita tidak perlu takut gagal jika ingin sukses. Karena seperti kata pengusaha senior gagal dalam dunia bisnis itu biasa.



Persiapan Segala Sesuatu Untuk Menghadapi Keterburukan

Pada tahun 2000 Alibaba sudah cukup baik dalam sistem keuangan, Alibaba mendapat pendanaan dari perusahaan modal ventura. Meskipun arus keuangan sudah terbilang baik, Jack Ma tetap menggalang dana dari SoftBank, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang investasi. Hal ini tentu strategi yang baik supaya Alibaba tetap berjalan dan sebagai startup juga bisa memperpanjang runway sebelum menuju IPO. Di masa ekonomi sulit pun, kita sebagai pengusaha haruslah bersiap dengan segala situasi, seperti misalnya adanya pandemi COVID-19 yang di luar dugaan kita. Harus punya dana cadangan agar bisnis bisa bertahan dan paling penting adalah mengelola dana operasional dengan baik.



Carilah Partner dengan Visi yang Sama 

Alibaba ternyata sukses bukan karena para kru kerja yang Pintar, Punya banyak keahlian, sekolah tinggi, dll. Tetapi Jack Ma merekrut pekerja yang sejalan, sesuai, dan cocok dengan sumber daya manusia yang kemauannya besar serta cocok dengan konsep perusahaannya. Ya, akal sehat saja sudah mampu mencernanya, dalam dunia bisnis, startup, kita harus memilih partner yang sesuai akan budaya kerja. Untuk apa memiliki teman kerja yang pintar namun tidak pernah mau menerima kritik, tidak bisa mengelola dengan benar, dan tidak sesuai dengan visi yang kita punya, siapa tahu dia malah jadi virus penghambat bisnis dalam usaha kita. So, ini pelajaran berharga!


Etos Kerja yang Menguntungkan 

Saat E-Commerce Alibaba masih menjadi perusahaan rintisan kecil, karyawan-karyawan pertamanya justru tidak ditawari dengan gaji yang besar melainkan opsi saham perusahaan. Jack Ma menginginkan agar semua orang dapat berkontribusi dengan maksimal dan menjadi citra dari perusahaan itu sendiri. Nantinya ketika sudah besar perusahaannya, barulah pegawai-pegawai senior yang sudah ada sejak Alibaba berdiri itu dapat menikmatinya dengan opsi saham yang besar, mungkin bisa bernilai jutaan USD.


Karyawan yang visioner dan mau membangun dengan baik tanpa harus tebang pilih hanya karena ini adalah startup kecil itulah yang diinginkan oleh seorang Jack Ma. Dan benar saja, perusahaan Alibaba sampai bisa IPO dan menjadi salah satu perusahaan teknologi bernilai tinggi di dunia. 


Begitulah kira-kira cara merintis perusahaan startup untuk kemudian menjadi sebuah korporat multinasional yang bisa mempekerjakan puluhan ribu karyawan. Kamu harus mengetahui dengan baik dan benar cara agar bisnis bisa bertahan di masa sulit, cara mengatur keuangan dari investor dengan baik, cara “memanjakan”  pegawai, dan masih banyak lagi. Jangan lupa follow website Ribrick.id untuk informasi selengkapnya tentang bisnis dan teknologi.