Mari kita anggap semua media sosial yang jumlahnya puluhan itu sebagai satu cluster perumahan. Nah, ada satu anak baru ini yang baru saja tinggal di cluster tersebut tapi pertumbuhan rumahnya terlalu cepat bahkan meningkat drastis dibandingkan tetangga-tetangganya.

(cottonbro/Pexels)

Anak baru yang umurnya belia dan mejeng dengan cepat dalam social media marketing itu adalah TikTok, sebuah platform yang memfokuskan konten dalam bentuk video berdurasi pendek dengan tambahan sematan berupa nada ataupun musik-musik populer.

Pada tahun 2020, TikTok adalah platform media sosial yang paling cepat pertumbuhannya, melampaui rivalnya dan saat ini perusahaan induknya, Bytedance Inc. sedang mempersiapkan operasional bisnisnya untuk IPO atau penawaran saham perdana kepada publik yang ditargetkan pada tahun 2022 ini.

Popularitas TikTok yang semakin berkembang tiap tahunnya terutama bagi kalangan usia muda, Gen Z dan milennial, membuat platform ini menjadi media sosial dengan segmentasi pasar paling luas, yang tentunya bagi para pebisnis pastinya melihat ini sebagai peluang dalam meningkatkan penjualan perusahaan mereka ataupun sekedar melaksanakan strategi pemasaran dalam meningkatkan branding dan brand awareness.

Demografi TikTok dan Potensi Pasar yang Luas

Secara demografi, 41% dari 800 juta penggunanya berada dalam rentang usia 16–24 tahun, yang memakai aplikasi TikTok selama 52 menit per harinya. Masuk akal apabila banyak bisnis mulai memasuki ranah tiktok dalam menggaet konsumen anak muda, dan perusahaan-perusahaan lainnya dalam meningkatkan eksistensi mereka, serta membuat strategi perencanaan pemasaran TikTok.

Apalagi saat ini TikTok terdapat inaugurasi fitur bawaan yang memungkinkan pengguna TikTok, Brand, dan juga para influencer untuk berjualan dengan sistem integrasi langsung, yakni TikTok Shopping.

Belum lagi tren untuk TikTok pada tahun 2022 <-inbound link-> ini akan sangat membantu perusahaan untuk lebih terhubung dengan audiensnya dikarenakan perubahan algoritma yang memungkinkan modifikasi fyp dengan lumbung pengikut.

Untuk membantu kamu mengenal lebih jauh pasar TikTok yang sedang naik daun ini, kami mengumpulkan beberapa tips yang dapat kamu jalankan untuk strategi TikTok marketing.

7 Strategi Pemasaran TikTok Untuk Tingkatkan Engagement dan Potensi FYP

Postingan ini cocok untuk kamu bila saat ini kamu sedang kesulitan mencari ide konten apa untuk dibuat, kamu juga bingung tentang tema dan desain konten yang interaktif, lalu tidak tahu bagaimana cara meningkatkan brand awareness dan engagement di profil TikTok kamu.

1. Cari tahu apa yang sedang viral di TikTok saat ini berdasarkan FYP dan musik yang digunakan

Tren di TikTok seringkali berubah, bahkan dalam sehari kamu mungkin akan menemukan banyaknya konten-konten populer yang dipublikasikan dengan menggunakan musik berbeda. Ada juga konten populer yang menggunakan joget atau tarian yang sama namun dengan musik berbeda.

Tapi, mengingat brand atau bisnis sangat bergantung pada image yang sedang mereka bangun, maka dari itu tarian-tariannya juga harus diseleksi mana yang dapat dimanfaatkan seperti tarian yang merupakan sarana untuk menambah engagement melalui editing teks di dalam video pendek tersebut.

Begitu kamu dapat memahami dan menganalisis tren yang sedang berlanjut di TikTok saat ini, maka tentu saja leverage kesempatan tersebut dalam membangun authority di TikTok, supaya postingannya masuk FYP dan mendatangkan followers.

2. Riset hashtag populer dan spesifik

Satu-satunya elemen penting dalam menjangkau lebih banyak orang ketika membuat sebuah konten baik itu di TikTok maupun Instagram Reels adalah hashtag yang relevan. Kekuatan hashtag sebagai bentuk pemasaran sangatlah efektif. Bisnis atau brand dapat expect hal-hal berikut:

  • Mempertinggi reach dan meluaskan segmentasi audiens
  • Mengidentifikasi kompetitor yang ada di pasaran
  • Memperbanyak jumlah followers

Selain itu, kekuatan hashtag juga membantu algoritma TikTok mengenali postingan yang kamu maksudkan ingin menyasar ke audiens mana. Sehingga pada hal ini, kamu dapat menemukan target audiens dengan pasar yang tepat dan feeds yang lebih relevan. Cara menemukan hashtag itu sendiri terbilang mudah, pikirkan saja kata yang tepat untuk menggambarkan postingan kamu, atau gunakan hashtag generator. Atau satu lagi, cari konten di TikTok ‘Discover’ dan temukan hashtag yang ingin kamu targetkan.

Yang paling penting, jangan gunakan kata yang terlalu umum seperti #makanan, #minuman, tapi gunakanlah yang spesifik seperti #nasigoreng #nasgor #milkshake supaya lebih terstruktur dan sampai ke target audiens kamu.

3. Tunjukkan kepada audiens bahwa kamu peduli terhadap konten yang kamu buat

Semua platform social networking atau jejaring sosial memang mengandalkalkan “kepedulian” atau empati kamu terhadap audiens. Dengan adanya fitur komentar, mereka biasanya mengomentari postingan yang dianggapnya menarik. Oleh karena itulah, untuk menunjukkan apresiasi kamu kepada mereka, balas komentarnya, dan berikan love atau tombol suka. Itu bukti bahwa kamu peduli terhadap konten kamu, dan tentunya masukan.

Selain itu, bilamana kamu juga menargetkan pasar spesifik B2B (Brand to Brand), kamu dapat engage bukan hanya dengan audiens tetapi dengan postingan target brand kamu, melalui follow, like, dan juga komentar. Hal tersebut bisa membangun naratif terhadap bisnis kamu agar lebih dipercaya.

4. Tetap aktif dan terus berkarya memproduksi konten yang unik dan menarik

Ini penting banget, karena mau gimanapun juga, media sosial bergantung pada berapa jumlah pengguna yang aktif dalam mempublikasikan konten, serta melakukan engagement. Jadi, biar kamu tetap eksis di FYP dan tidak tersapu oleh algoritma adalah dengan cara memposting konten secara terus menerus, konsisten, dan setiap hari.

Publikasi konten ini juga bermanfaat untuk menciptakan konversi dalam membangun followers di akun TikTok kamu, jadi, jangan pernah putus dalam memproduksi konten ya.

5. Harus pintar memilih efek dan filter, tapi jangan sampe jadi ‘suram’ juga ya

Namanya juga buat postingan yang interaktif dan menarik, kamu bakalan membutuhkan filter dan juga efek-efek yang biasanya lagi trending di TikTok. Gunakanlah sewajarnya dan jangan terlalu berlebihan. Ingat, semua yang berlebihan itu tidak baik ya gengs.

Kamu harus perhatiin nih kalau efek yang kamu pake bisa itu green screen ataupun beautification, semua harus selaras dan in-line ya dengan brand voice atau tone. Jangan sampai kelewat batas dan malah menyimpang dari tema perusahaan/bisnis, bisa-bisa nanti ga ada yang tonton.

6. Biarkan influencer membuat konten untuk bisnis kamu

Ini sebenarnya ga begitu penting ya, namun, strategi pemasaran itu memang tidak lengkap kalau tidak ada talent yang merupakan seorang influencer di ranah media sosial. Biasanya perusahaan besar mempunyai departemen pekerjaan tersendiri bagi orang-orang yang khusus mencari influencer yang bisa influencing bukan sekedar joget-joget dan bikin konten (KOL Management).

Kenapa tidak begitu penting? Tergantung pada perhitungan cost-effective perusahaan atau bisnis. Kalau budget terbatas, baiknya hire konten kreator saja yang dispesialisasikan dalam membuat konten TikTok dan juga Instagram. Tapi jika punya budget lebih, bagus juga untuk mempromosikannya dengan influencer, karena dengan demikian, menambah reach dan potensi product sale dengan ribuan atau bahkan ratusan ribu followers influencer yang kamu pilih.

Ingat satu hal, “orang-orang tidak akan membeli produk dan jasa, mereka akan membeli relasi, cerita, dan ide.”

7. Coba manfaatkan sistem integrasi iklan berbayar (TikTok Ads)

Segmentasi pasar kamu di TikTok itu harus menyasar pada generasi muda dan milenial. Mereka tidak akan suka dengan iklan yang konvensional, terkesan tidak asik dan terlalu monoton. Oleh karena itulah, banyak di antara generasi muda menggunakan ad blocker agar mereka tidak lagi melihat konten periklanan yang mengganggu. Buat para startup, bisnis, perusahaan besar, usaha mikro dan medium, wajib menerapkan dua hal — Be Crafty and Creative.