Pernahkah kamu mengalami suatu perasaan saat kamu pergi belanja untuk membeli sesuatu yang sudah terdapat di list belanja.

(Fauxels/Pexels)

Tapi akhirnya kamu justru membeli barang di luar list. Itulah teknik marketing yang sebenarnya, memang manusia itu mempunyai keunikan dan tiap pola pergerakan konsumen ini akan mudah dibaca, makanya tidak heran bahwa di dunia ini banyak sekali pakar ekonom, VP of Communications, dll., dikarenakan penting banget memahami pola pikir manusia untuk mengajak mereka membeli produk.

Baiklah, tidak perlu panjang lebar untuk memberikan pendahuluan, berikut 6 Cara Untuk Mempengaruhi Pembeli Untuk Membeli Produk kamu:

1. Timbal Balik

Merasa memiliki kewajiban untuk memberikan timbal balik kepada orang lain adalah sifat yang harus kamu miliki sebagai marketing.

Penelitian menyimpulkan :

  • Jika seorang pelayan memberikan permen kepada pengunjung, tips yang mereka peroleh naik sebesar 3%.
    Saat memberikan 2 permen, tips naik sebesar 14%.
  • Tapi, jika pelayan hanya memberikan 1 permen, tapi kemudian berbalik setelah berjalan pergi untuk memberikan permen tambahan, tips meningkat sebesar 23%.
  • Cara kamu untuk memberikan timbal balik kepada calon pembeli juga mempengaruhi respon dari konsumen kamu

Tips : Kunci untuk melakukan usaha mempengaruhi pembeli adalah kamu yang terlebih dahulu memberi, Dan pastikan pemberian itu akan berkesan dan.

2. Kelangkaan (Scarcity)

Semua orang yang mengedepankan gaya hidup, selalu menginginkan sesuatu yang langka.

Atau setidaknya jarang dimiliki oleh orang lain.

Saat perusahaan penerbangan British Airways mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi jumlah penerbangan dari London menuju New York menjadi satu kali dalam sehari, penjualan di minggu berikutnya mengalami pelonjakan!

Pada dasarnya, hal ini tidak merubah nilai produk yang kamu jual.

Hanya saja sebagai peringatan terhadap target pembeli bahwa produk yang kamu jual adalah terbatas,

Yang berakibat orang akan berpikir bahwa jika tidak memilikinya sekarang akan terlambat

Tips : Tidak cukup hanya menyampaikan keunggulan produk yang kamu miliki, kamu juga harus menyampaikan keunikan dan dampak bagi pembeli yang memilikinya.

3. Kekuasaan

Pada dasarnya, setiap orang akan lebih percaya dan tertarik kepada sesuatu yang bernilai tinggi.

Sebagai contoh ketika kamu sedang berencana membeli rumah. tentunya kamu akan lebih percaya akan saran yang kamu dapat dari seorang tukang daripada seorang manager perusahaan.

Tips :

  • Penting untuk memberitahukan bahwa kamu adalah seorang yang kompeten kepada calon pembeli kamu, Sampaikan apa yang bisa membuat kamu terlihat berharga.
  • Seorang dokter yang menempatkan Surat keterangan kedokteran, sertifikat, dan surat berharga lainnya di dinding tempat prakteknya akan terlihat lebih terpercaya.
  • Jika kamu menjadi seorang CS (Customer Service) yang hendak menyalurkan telepon konsumen kepada divisi lain, sampaikan “Baik, kamu akan saya teruskan ke bapak A pada bagian teknis. beliau sudah 10 tahun bekerja di bidangnya yang dipastikan akan dapat membantu kamu.

4. Konsisten & Komitmen

Menjadi seorang penjual produk, Konsisten adalah sikap wajib yang harus kamu miliki.

Suatu ketika, terdapat perumahan yang beberapa rumahnya memberikan palang info keselamatan mengemudi.

Di jalan berikutnya, terdapat lebih banyak lagi rumah yang melakukannya.

Kenapa? karena beberapa hari yang lalu ada sebuah perusahaan yang mengirimkan surat kepada 4 orang di atas untuk melakukannya.

Iya, 4 orang diatas adalah mereka yang pertama kali menyetujui dan berkomitmen untuk membantu.

kamu bisa meniru cara promosi seperti diatas untuk mengembangkan usaha kamu, mulailah dari karyawan atau keluarga kamu.

Tips :

Ketika mencari volunteer, atau relawan untuk membantu kamu. Carilah yang masuk pada jangkauan kamu agar tidak sia sia atau justru merugikan kamu

5. Faktor Kesukaan

Mungkin faktor yang paling sulit bagi para penjual produk.

Sudah sifat alami manusia bahwa kamu akan lebih mudah untuk affirmative, atau setuju kepada seseorang yang kamu sukai.

Pada penelitian Social Agreement.

Meneliti 2 kelompok, Masing masing adalah sekelompok lulusan kuliah.

Sang peneliti langsung menyampaikan ideologi yang dibawanya (waktu adalah uang) , dan menghasilkan 55% kelompok tersebut menyetujuinya.

Pada kelompok berikutnya, sebelum peneliti menyampaikan ideologi diatas.

peneliti tersebut menyajikan berbagai bahasan untuk menarik minat para pengunjung. untuk lebih mendekatkannya dengan para pengunjung.

Hasilnya sungguh menakjubkan, 90% orang pada kelompok ini menyetujui ideologi peneliti tersebut.

Tips :

Sebelum menyampaikan produk atau gagasan kamu.

Pastikan bahwa kamu telah membuat relasi kepada target kamu.

Bisa melalui berbagai cerita pengalaman, Kegemaran bersama, dan sebagainya

6. Konsensus (Persetujuan Umum)

Sebagian orang, bahkan bisa dibilang banyak.

Mengambil keputusan berdasarkan mayoritas polling atau argumen yang beredar.

Kebanyakan hotel menaruh banner atau note didalam kamar untuk penggunaan handuk secara ulang dengan menyampaikan fakta dan ajakan, semisal :

75% pengguna hotel kami menyetujui untuk penggunaan handuk secara bergantian, bagaimana dengan kamu?

Bagaimana jika kamu menghemat penggunaan handuk dengan cara penggunaan berkala (bergantian).Hasilnya adalah kamu dapat menjaga lingkungan kamu lebih sehat, dsb.

Tips :

Peneliti telah membuktikan bahwa, daripada kamu berusaha sendiri untuk menarik minat dan mempengaruhi calon pembeli. kamu dapat menyampaikan argumen mayoritas orang tentang produk yang kamu jual.