Mari kita sepakati dari sini bahwa rumah adalah kebutuhan pokok yang nilainya sangat penting baik itu untuk investasi maupun untuk dihuni oleh keluarga kamu. Rumah yang nyaman pastinya akan membuat kamu semakin betah tinggal di rumah, bisa WFH dengan nyaman, dan semakin semangat kerja untuk renovasi rumah atau beli rumah baru. Banyak orang khususnya generasi muda sekarang sudah memiliki target untuk membeli rumah.
Kawula muda dan generasi milenial rata-rata sudah menargetkan bahwa mereka ingin memiliki rumah secepat mungkin dan memprioritaskan rumah dibandingkan dengan kebutuhan tersier lainnya seperti kendaraan roda empat atau mobil. Biasanya, kebanyakan orang akan mulai membeli rumah pada usia akhir 20 tahunan, atau awal 30 tahun, itu pun jika menggunakan KPR. Tak jarang juga generasi muda yang sukses secara finansial dapat membeli rumah secara cash keras.
Jika sudah sampai pada target yang ditentukan, belum tentu juga target biaya membeli rumah belum mencukupi. Apalagi jika targetnya adalah membeli rumah dijual di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang harganya selangit. Rumah yang dijual pada kawasan strategis dan sangat dekat ke ibukota harganya bisa capai miliaran. Tapi, bukan berarti itu semua tidak mungkin ya sob. Membeli rumah memang sudah sewajibnya kamu usahakan, karena dibandingkan dengan menyewa rumah, membeli rumah lebih menguntungkan ke segala macam aspek kehidupan, apalagi buat pasangan yang baru saja menikah.
Kerap kali, banyak orang yang dihinggapi pertanyaan mengenai sudah siapkah untuk membeli rumah. Apakah gaji saya sudah cukup untuk membeli rumah, apakah karyawan bergaji UMR bisa membeli rumah di pusat kota. Untuk itu, min Ribrick hadirkan jawaban mengenai tips dan tanda kamu sudah siap membeli rumah.
Paham Manajemen Risiko dan Bisa Mengendalikan Utang
Jika kamu serius dalam memiliki sebuah rumah, tidak ada salahnya kamu mencoba KPR. KPR atau Kredit Pemilikan Rumah menawarkan kemudahan agar kamu bisa membeli rumah dengan mencicilnya, entah itu dengan developernya langsung atau melalui bank. Dengan ragam pilihan bunga serta tenor yang dapat kamu pilih tentu menjadi rekomendasi untuk kamu bisa mengatur keuangan setiap bulan dan menyesuaikan budget.
Kalau kamu sudah bisa mengendalikan utang dengan baik, peluang kamu untuk dapat approval KPR juga akan semakin tinggi. Bagaimana bisa tahu bahwa kamu adalah orang yang dapat mengendalikan utang baik dapat dibuktikan sekarang ini melalui platform fintech ternama yang mencatatkan bahwa kamu melunasi setiap cicilan pembayaran tepat waktu.
Ingat, KPR adalah komitmen kamu jangka panjang, tiap bulan wajib dibayar, tidak boleh lewat, atau BI Checking kamu bisa jelek, dan bisa berdampak kondisi finansial kamu juga ke depannya nanti, karena banyak juga orang yang suka telat bayar ataupun gagal bayar. Kamu pahami risiko yang ada, pilih tenor yang lama untuk menyesuaikan dengan budget yang tipis, ada beberapa bank plat merah yang menawarkan tenor hingga 30 tahun untuk generasi milenial.
Sudah Mempunyai Uang untuk DP Rumah
Mekanisme KPR mewajibkan kamu untuk menyiapkan sejumlah uang yang dijadikan sebagai down payment atau DP sebagai bentuk komitmen kamu untuk menjalankan kredit tersebut dan dinilai oleh pihak bank bahwa kamu mampu membayar cicilan tiap bulannya. DP dari sebuah rumah biasanya akan bergantung pada harga rumah itu sendiri, mayoritas bank mewajibkan DP paling sedikit 5% dari harga asli rumah.
Jadi, kalau harga rumah yang kamu inginkan misalnya di daerah BSD, Tangerang Selatan dengan harga 2 miliar rupiah, kamu harus merogoh kocek 100 juta untuk DP-nya. Semakin besar DP yang kamu berikan, semakin ringan cicilan yang kamu bayar per bulannya.
Pendapatan Sesuai
Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh banyak orang di Indonesia adalah “apakah gaji UMR sudah bisa membeli rumah?” Jawabannya adalah bisa. Tergantung pada harga rumah dan BI Checking kamu. Biasanya untuk gaji UMR Rp 4,5 juta itu baiknya menyicil rumah subsidi yang harganya 200 jutaan. Cicilannya ringan, min Ribrick sudah coba simulasikan dan mendapatkan rentang cicilan dari 900 ribu hingga 1,7 juta per bulan, tergantung tenor dan bunga. Bisa cari sendiri opsi yang lebih murah dan tanyakan ke setiap bank penyedia KPR.
Tapi untuk orang-orang yang sudah mempunyai pendapatan lebih dari dua digit, bisa membeli rumah di lokasi strategis. Min Ribrick sudah pernah tanyakan ke pihak bank, bahwa idealnya cicilan KPR itu tidak melebihi 30% gaji bulanan kamu. Kalau gaji kamu 10 juta per bulan, artinya kamu hanya dapat mengambil rumah yang cicilannya 3 juta per bulan. Kalau pakai hitungan ini, min Ribrick yakin sangat tinggi peluang keterima KPR di bank. Tetapi ya itu patokan idealnya, sebenarnya paling mentok itu di 50%, itu pun peluang keterimanya kecil dan akan dinilai lebih banyak apabila kamu punya ekuitas atau aset berharga lainnya.
Sudah Menentukan Lokasi yang Sempurna
Sobat Ribrick pastinya tidak ingin kan apabila rumah yang dihuni saat ini sangat jauh sekali letaknya dengan kantor atau tempat kerja kamu. Ini adalah tantangan utama dalam membeli rumah yang tepat setelah kamu sudah siap dari segi finansial sebagaimana tertuang dalam poin di atas.
Dikarenakan kamu juga ingin berkomitmen mempunyai rumah melalui skema KPR yang berangsur hingga 30 tahun, kamu pastinya tidak ingin kalau rumah kamu itu terletak jauh atau tidak enak dihuni. Atau lingkungannya buruk, tidak ada pemandangan hijau, tetangga yang sering rusuh atau menjengkelkan.
Lokasi rumah yang baik itu dapat kamu tentukan dengan menimbang faktor kenyamanan infrastruktur baik itu keberadaan transportasi umum, akses gerai minimarket, dan lebar jalan perumahan yang luas. Itu faktor yang pertama, intinya perkembangan infrastruktur sekitar rumah kamu harus bagus. Faktor yang kedua adalah lingkungannya, apakah dekat dengan pabrik, apakah airnya bersih dan bagus, apakah sistem pembuangannya baik sehingga tidak banjir. Nah, untuk faktor yang terakhir adalah nilai investasinya, cari rumah yang memang nyaman dihuni tapi juga nilai investasinya tinggi.